Jumat, 07 November 2014

Jenis Jenis Agroforestry

 

Jenis Agroforestri
Menurut De Foresta dan Michon (1997), agroforestry dapat dikelompokan menjadi dua system, yaitu system agroforestry sederhana dan system agroforestry kompleks.

a. Sistem agroforestry sederhana
Sistem agroforestry sederhana adalah menanam pepohonan secara tumpang sari dengan satu atau beberapa jenis tanaman semusim.  Jenis-jenis pohon yang ditanam bisa bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa, karet, cengkeh, dan jati atau bernilai ekonomi rendah seperti dadap, lamtoro, dan kaliandra.  Jenis tanaman semusim biasanya berkisar pada tanaman pangan yaitu padi (gogo), jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubi kayu, sayur-mayur dan rerumputan atau jenis-jenis tanaman lainnya.
Bentuk agroforestry sederhana yang paling banyak dibahas di Jawa adalah tumpangsari (Bratamihardja, 1991).  Dalam perkembangannya, system agroforestry sederhana ini juga merupakan campuran dari beberapa jenis pepohonan tanpa adanya tanaman semusim.  Sebagai contoh, kebun kopi biasanya disisipi dengan tanaman dadap (Erytharina) atau gamal (Gliricidia) sebagai tanaman naungan dan penyubur tanah.  Bentuk agroforestry sederhana juga bisa dijumpai pada system pertanian tradisional.  Pada daerah yang kurang padat penduduknya, bentuk ini timbul sebagai salah satu upayapetani dalam mengintensifkan penggunaan lahan karena adanya kendala alam.

b. Sistem agroforestri kompleks
Agroforestri kompleks adalah suatu sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis tanaman pohon  (berbasis pohon) baik sengaja ditanam maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan di kelola petani mengikuti pola tanam dan ekosistem menyerupai hutan.
Dalam sistem ini, selain terdapat beraneka jenis pohon, juga tanaman perdu, tanaman memanja(liana), tanaman musiman dan rerumputan dalam jumlah banyak.  Penciri utama dari sistem agroforestri kompleks ini dinamika di dalamnya yang mirip dengan ekositem hutan alam, hutan primer maupun hutan skunder, oleh karena itu sistem ini dapat pula disebut sebagai agroforest (Icraf, 1996).
Berdasarkan jaraknya terhadap tempat tinggal, sistem agroforestri kompleks ini dibedakan menjadi dua, yaitu kebun atau pekarangan berbasis pohon (home garden) yang letaknya disekitar tempat tinggal dan ‘agroforest’, yang biasanya disebut ‘hutan’ yang letaknya jauh dari tempat tinggal (De Foresta, 2000).


0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:

Posting Komentar

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???