Selasa, 14 Oktober 2014

Literatur tentang Pupuk organik

 
Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik yang berasal dari tanaman atau tumbuhan dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara yang tersedia bagi tanaman.Selain itu pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau tumbuhan dan hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan organik daripada kadar haranya. Nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda dengan pupuk anorganik. Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam ketentuan pupuk organik maka diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik (Simanungkalit, dkk., 2006).
Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota. Kompos merupakan produk pembusukan dari limbah tanaman dan hewan hasil perombakan oleh fungi, aktinomiset, dan cacing tanah (Simanungkalit, dkk., 2006).
Kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah.  Kompos mengandung berbagai  hara mineral yang  berfungsi untuk menyediakan makanan bagi tanaman, sehingga kompos dapat berfungsi sebagai pupuk. Kompos juga dapat memperbaikisifat  fisik  tanah  sehingga  tanah  menjadi  remah  dan  pada gilirannya mikroba-mikroba tanah yang bermanfaat dapat hidup lebih subur. Kompos juga berguna untuk bioremediasi (Notodarmojo, 2005).
Sebelum menjadi kompos bahan-bahan organik terlebih dahulu mengalami suatu proses yaitu proses pengomposan. Proses pengomposan didefinisikan sebagai suatu proses dekomposisi secara biologis dari senyawa-senyawa organik yang terjadi karena adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhu-suhu tertentu. Pengomposan merupakan suatu metode pengelolaan sampah organik menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil yang lazim disebut kompos (Anonim, 2006 dalam Pangestuti 2008).
Menurut murbandono (2000), Proses perubahan dan penguraian bahan organik, unsur hara mengalami pembebasan dan menjadi bentuk larutan yang bisa diserap tanaman.
Prinsip pengomposan adalah menurunkan C/N rasio bahan organik hingga sama dengan C/N tanah ( <20 ). Dengan semakin tingginya C/N bahan organik maka proses pengomposan akan semakin lama karena C/N harus diturunkan         (Indriani, 2004).
Pupuk organik atau kompos dapat berperan sebagai “pengikat” butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang baik. Keadaan ini besar pengaruhnya pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu  tanah. Bahan organik dengan C/N tinggi seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos. Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti: 
1. Penyediaan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro (Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn, dan Fe), meskipun jumlahnya relatif sedikit. Penggunaan bahan organik dapat mencegah kekurangan unsur mikro pada tanah marginal atau tanah yang telah diusahakan secara intensif dengan pemupukan yang kurang seimbang; 
2. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah; 
3. Dapat membentuk senyawa kompleks yang membantu melepas ion logam yang meracuni tanaman seperti Al, Fe, dan Mn (Simanungkalit, dkk., 2006).
Kompos yang baik memiliki ciri sebagai berikut :
1. Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah
2. Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspense
3. Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan baku dan derajat humifikasinya
4. Berefek baik jika diaplikasikan ketanah
5. Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan dan
6. Tidak berbau ( Anonim b, 2006 dalamPangestuti, 2008).


0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:

Posting Komentar

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???