Rabu, 12 Maret 2014

Pengendalian Penyakit Karat Tumor pada Sengon dan Hama Cabul lilin pada Pinus



BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pembangunan  hutan  tanaman  merupakan  suatu  kegiatan  penting  untuk  memenuhi berbagai  fungsi  produksi  dan  perlindungan,  dan  apabila  direncanakan  dengan baik  dari  hutan tanaman  dapat  diperoleh  pula  kestabilan  lingkungan.  Pembangunan hutan  tanaman  umumnya dilakukan dengan pola tanam satu jenis (monokultur), sehingga hutan tanaman merupakan suatu ekologi binaan dengan budidaya pohon hutan, dan menerapkan silvikultur intensif. Kesengajaan menyederhanakan  ekosistem  alam  menjadi  ekosistem  rekayasa  seperti  pola  pertanaman monokultur tersebut sangatlah rentan terhadap kerusakan hutan yang disebabkan faktor biotik dan abiotik. Upaya mengurangi dan menghindarkan hutan tanaman dari kerusakan menjadi bagian dari substansi  strategi  silvikultur  yang  diletakkan  sejak  awal.  Oleh  karena  itu tindakan  perlindungan hutan  tidak  dapat  dianggap  sebagai  satu  penyelesaian  masalah  kerusakan  sesaat,  atau  hanya merupakan  tindakan  darurat,  melainkan  lebih  diarahkan  untuk  mengenali  dan  mengevaluasi semua sumber kerusakan yang potensial, agar kerusakan yang besar dapat dihindari. 

Perlindungan  hutan  mengutamakan  pencegahan  awal terjadinya  atau perkembangan suatu kerusakan hutan melalui perencanaan silvikultur dan pengelolaan yang baik. Apabila dapat diwujudkan  maka  prosedur  itu  akan  lebih  efektif  daripada  pengendalian  langsung  setelah kerusakan  yang  besar  terjadi.  Oleh  karena  itu  teknik  pencegahan dan  pengendalian  Organisme Pengganggu  Tanaman  (OPT)  di  sektor  kehutanan  perlu  segera  mendapat  perhatian  khusus, karena  masalah  OPT  sektor  kehutanan  di  Indonesia  masih  kurang  mendapat  perhatian dibandingkan  dengan  kegiatan  perlindungan  hutan  yang  lain.  Upaya  ini  harus  ditempuh  karena masalah  OPT  merupakan bagian  integral  dari  kegiatan  pengelolaan  hutan.  Para  ahli  kehutanan mengatakan bahwa  banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan hutan, baik yang berasal dari luar hutan maupun faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan hutan itu sendiri. 

Faktor-faktor  penyebab  kerusakan  hutan  dapat  terdiri  dari  organisme  hidup  (biotik)  atau  fa ktorfaktor  lingkungan  fisik  (abiotik).  Penyebab  kerusakan  hutan  dari  organisme  hidup  salah  satunya adalah  penyakit  hutan.  Penyakit  hutan  dapat  menimbulkan  kerugian  antara  lain  mengurangi kuantitas dan kualitas hasil dan meningkatnya biaya produksi.

Sejak  tahun  2003  sampai  sekarang,  telah  terjadi  serangan  penyakit  karat  tumor  pada tanaman sengon, di hampir seluruh areal pertanaman sengon di Pulau Jawa. Serangan penyakit ini telah mencapai tingkat epidemik dan belum dapat teratasi. Pada tanaman muda, penya kit ini dapat  menyebabkan  kematian  dan  pada  tanaman  siap  panen,  penyakit  ini  dapat  menyebabkan………………………………. 

Selengkapnya DWONLOAD disini..


0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:

Posting Komentar

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???