Jumat, 08 November 2013

kegiatan- kegiatan Pemeliharaan tanaman

PERLAKUAN-PERLAKUAN DALAM  PEMELIHARAAN TANAMAN

Forester untad blog : Pemeliharaan tanaman secara umum mencakup segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup sehat dan memiliki produktivitas tinggi. Kegiatan yang dikerjakan pada pemeliharaan tanaman dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia maupun tenaga mesin pertanian. Pekerjaan pemeliharaan tanaman yang menggunakan tenaga manusia adalah sulam (replacement) dan pengendalian gulma pasca tumbuh. Sulam bertujuan memperbaiki populasi tanaman. Pemeliharaan tanaman menggunakan alsintan atau kultivasi bertujuan menyiapkan kondisi tanah agar memungkinkan terjadinya perkembangan akar yang baik dan mendukung pertumbuhan tanaman. Namun juga disadari bahwa kultivasi yang kurang tepat dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap sifat fisik tanah, yaitu terjadi pemam-patan tanah, dan tingginya biaya produksi. 


Berikut beberapa kegiatan yang masuk dalam pemeliharaan tanaman :
1.     Penyiangan
Rerumputan dan pertumbuhan liar yang tumbuh dibedengan tentu sangat merugikan, karena disamping mereka ikut menyerap makanan yang terkandung didalam tanah, rerumputan juga merupakan tempat hinggap dan berlindungnya hama. Maka, sebelum gulma tumbuh merajalela, sebaiknya penyiangan (rumput dicabut dan dibenamkan dalam tanah). Dilakukan setelah tanaman kacang tanah berumur 3 – 4 minggu. Setelah dicabut, rumput-rumput itu kemudian dibenamkan dalam tanah. Rerumputan yang dibenamkan akan membusuk dan sangat bermanfaat sebagai pupuk bagi tanaman.
Disamping penyiangan pada saat itu sekaligus juga dilakukan pendangiran (mengaduk, membalik-balik tanah) untuk menggemburkan tanah, sehingga kondisi tanah tetap subur, selalu terangin-angin serta selalu terkena sinar matahari langsung, dan jasad renik yang akan merugikan akan mati.
Tanah akan menjadi subur, apabila terjadi persenyawaan antara tanah dengan unsur N yang banyak terdapat diudara, kemudian berkokontaminasi langsung dengan tanah melalui pori-pori tanah yang gembur. Kemudian unsur N diikat oleh bintil-bintil akar menjadi suatu senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhan fisiknya.
2.     Pengairan
Keadaan air pada bedengan kacang tanah harus selalu dijaga agar tetap lembap dan tidak kering, sebab kacang tanah yang termasuk tanaman yang berakar dangkal selalu menghendaki tanah yang lembab. Namun demikian kandungan air dalam tanah yang terlalu jenuh pun tidak dikehendaki, sebab kondisi semacam ini justru akan merusak pertumbuhan akar. Akibatnya akar akan menjadi busuk, lama -  kelamaan tanaman akan menjadi layu dan akhirnya akan mati. Untuk mengatasi ini perlu dibuat bedengan. Bedengan ini berfungsi untuk melancarkan jalannya air, sehingga tanaman kacang tanah bisa terhindar dari genangan air.
Tanaman kacang tanah membutuhkan air sejak tanaman berumur tiga minggu. Air diperlukan untuk pembentukan bunga, pertumbuhan ginofora dan pembentukan polonng. Bila dianggap perlu pada musim kemarau kegiatan pengairan dapat dilakukan lebih frekuen, antara 6 – 8 kali. Frekuensi pengairan pada musim kemarau ini sebaiknya disesuaikan dengan banyaknya curah hujan. Kadang-kadang curah hujan itu tidak sesuai dengan musimnya. Walaupun waktu sudah menginjak musim kemarau, yakni bulan Mei atau Juni, hampir tiap 1 -2 minggu masih juga turun hujan.
Tanaman kacang tanah tidak perlu digenangi air terus-menerus, tetapi sebentar saja secukupnya, asal tanah menjadi lembab. Adapun pengairan itu dilakukan dengan cara sebagai berikut: semua pintu air yang keluar ditutup sementara, etelah air merata diseluruh lahan, segera genangan itu dibuang dengan jalan membuka kembali semua lubang yang tadi telah ditutup.
3.     Pemupukan
Khusus unntuk tanaman kacang tanah, kebangyakan para petani tidak melakukan pemupukan. Untuk memperoleh hasil yang baik mereka cukup mengatur kebutuhan air, pemeliharaan lahan dan bibit unggul. Kacang tanah dapat mengisap zat-zat makanan dari dalam tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah, sehingga dapat menguruskan tanah untuk tanaman berikutnya. Dalam beberapa hal tanaman kacang tanah itu dipupuk secara tidak langsung maupun langsung.   
Kadang-kadang petani nmenjumpai kondisi tanah lahan yang sangat padat. Apabila keadaan tanah lahan yang akan ditanami sudah terlalu padat, maka petani harus mengusahakan terciptanya kondisi tanah yang lembab, gembur dan remah.
Sebagai langkah awal, petani biasanya melakukan pemupukan dasar tersebut bisa dipakai pupuk kandang. Kompos atau pupuk hijau, pemupukan ini dilakukan dengan cara menaburkan tutup disekitar lubang atau dibenamkan 2 lubang. Banyaknya pupuk dasar yang diperlukan 14 – 15 ton/Ha. Apabila pupuk dasar ini pupuk hijau yang berasal dari tanaman kacang-kacangan, seperti ( rotolaria dan lain sebagainya, maka pupuk hijau tersebut harus dibenamkan dalam tanah. Bahan tersebut akan mudajh sekali membusuk dan mengadakan persenyawaan dengan unsur hara dalam tanah.
4.     Pemberantasan Hama dan Penyakit
Ada beberapa hama dan penyakit yang sangat merugikan tanaman kacang tanah. Dari hasil penyelidikan ternyata yang menjadi sasaran penyerangan adalah bagian bawah tanaman, yaitu perakaran, buah (polong) dan bagian atas yaitu daun.
Kendatipun demikian bagian batang juga tidak akan luput dari sasaran lalat penggerek batang. Tetepi jumlah hama semacam ini tidak begitu banyak dan penyebarannya pun tidak begitu luas, mereka hanya aktif pada periode waktu tertentu.
Dibandingkan dengan faktor gangguan penyakit, gangguan penyakit perlu diperhatikan lebih daripada faktor ganguan hama. Agar pemberantasan hama/penyakit ini dapat berhasil, maka perlu dipelajari masing-masing kelompok hama/penyakit yang sangat merugikan tersebut, terutama mengenai penyebarannya, cara masuknya, gejala-gejala serta persentase kerusakan yang ditimbulkan, kemudian baru dilaksanakan pemberantasannya.       

1 komentar:

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???