Kamis, 27 Desember 2012

skripsi Pengaruh Ekstrak Daun Apokat (Persia americana Mill) Terhadap Pertumbuhan Koloni Bakteri Layu Pisang (Ralstonia solanacearum)

I.        PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman pisang (Musa Paradisiaca L) merupakan salah satu buah yang digemari oleh penduduk dunia, karena memiliki rasa yang enak, kandungan gizi dan nutrisinya tinggi, mudah didapat dan harganya relatif murah (Suprapto, 1999). Satuhu dan Supriadi (1999) mengemukakan bahwa dengan kemajuan teknologi pertanian, budidaya pisang pun mengalami kemajuan pesat hingga diusahakan secara intensif terutama untuk keperluan ekspor apalagi saat ini pisang sudah masuk jajaran komoditas ekspor non migas yang dapat memberikan sumbangan terhadap pendapatan devisa negara yang cukup tinggi. Oleh karenanya Sahlan dan Nurhadi (1995) menganggap bahwa pisang mempunyai prospek baik dimasa yang akan datang, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun konsumsi ekspor.
Produksi pisang di Sulawesi Tengah pada tahun 2000 mencapai 34.354 ton, namun pada tahun 2001 hanya mencapai produksi sejumlah 33.061 ton, jumlah ini mengalami penurunan 1,293 ton dari produksi tahun 2000 (BPS, 2003).
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulawesi Tengah (2000) melaporkan bahwa tanaman pisang di Sulawesi Tengah telah terserang penyakit layu bakteri dengan tingkat serangan bervariasi antara ringan, sedang, dan parah; di Kabupaten Donggala luas serangan mencapai 122 Ha yang terdapat pada tiga kecamatan yakni di daerah Kecamatan Sigi Biromaru, Dolo dan Kecamatan Palolo; dari total luas tersebut 33 Ha merupakan daerah dengan serangan yang cukup parah.
Hasil penelitian Sulaksono et al (2002) melaporkan bahwa penyakit layu R. solanacearum pada tanaman pisang mencapai tingkat serangan di atas 70% di kecamatan Sigi Biromaru dan Dolo dan hanya 3% di Kecamatan Palolo. Menurut Kardinan (1999), pengendalian penyakit akibat bakteri patogen dengan menggunakan pestisida sintetik dapat menimbulkan dampak negatif antara lain bertahannya residu bahan kimia dalam tanah yang sulit terdegredasi. Salah satu upaya untuk mengurangi pengaruh pestisida sintetik yaitu dengan memanfaatkan pestisida yang memiliki potensi alami sebagai bahan aktif pestisida.
Sejauh ini penelitian tentang pemanfaatan ekstrak daun apokat masih jarang dilakukan, namun informasi tentang efektifitasnya sudah ada. Dari hasil penelitian diketahui bahwa daun tanaman apokat mempunyai aktivitas anti bakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus strain A dan B, Pseudomonas sp., Staphylococcus albus, dan Bacillus subtilis (Ognulans dan Ramstad, 1975). Hal senada juga diungkapkan oleh Widjayakusuma (1995) yaitu bahwa daun apokat mengandung saponin, flavonoid, dan alkaloida yang mempunyai aktivitas anti bakteri dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas sp. Karena itu terdapat kemungkinan bahwa daun apokat dapat digunakan sebagai bahan untuk menekan bakteri R. solanacearum.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dipandang untuk melakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak daun apokat terhadap bakteri layu pisang R. solanacearum di laboratorium.

Anda ingin skripsi diatas fersi full nya?? klik disini

0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:

Posting Komentar

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???